Menghangatkan Badan dengan Semangkuk Sup Gurame Kuah Susu

Di tengah cuaca dingin, semangkuk sup gurame jadi santapan yang dahsyat. Berkuah susu murni yang gurih bernutrisi. Ikan gurame goreng tepung yang renyah gurih dan wangi berendam dalam kuah dengan wortel, sawi asin dan tofu yang lembut. Sluurp, santap malampun jadi makin lengkap enaknya!

Hampir dapat dipastikan makanan yang hangat berkuah apalagi yang bernutrisi dicari saat udara musin hujan mulai dingin menggigit. Karenanya saat memilih singgah di Kampoeng Nelayan, seafood jadi pilihan utama. Terbayang sudah enaknya seafood yang panas mengepul disuap hangat-hangat.

Resto yang berinterior kayu ini memajang hiasan aneka seafood dari kayu lengkap dengan jala-jala, juga tutup lampu berupa keranjang penangkap ikan. Area outdoorpun bisa dipilih jika cuaca sedang hangat. Tampaknya resto ini memang ditujukan untuk keluarga mengingat mejanya berkapasitas minimum 6 orang.

Hampir semua jenis seafood ada dalam daftar menu. Mulai dari jenis ikan, ikan kerapu, kuwe, baronang, kakap, ayam-ayam hingg ikan air tawar jenis nila dan gurame. Aneka jenis udang, uang galah, udang api dan udang jerbung yang bisa dimasak dengan bumbu khas Kampoeng Nelayan, saus padang, saus mentega atau asam manis.

Demikian juga dengan aneka kerang, kerang darah, hijau, tahu, dan bambu juga ada. Kepiting jantan dan bertelur serta cumi-cumi ikut melengkapi daftar menu. Karena udara dingin, seporsi sup gurame (Rp. 45.800) pun jadi ingin kami nikmati.

Wah, semangkuk putih sup gurame berkuah putih tersaji mengepul di meja. Potongan gurame goreng tampak berselingan dengan potongan tofu. Aroma gurih wangi langsung menguar. Sedap benar! Ternyata, saat diaduk, selain potongan besar ikan gurame goreng, ada potongan tofu dengan irisan sawi asin, wortel, tomat, jamur merang dan jamur champignon.

Kuah putih keruh sup ini karena memakai susu segar. Saat dihirup rasanya bukan hanya gurih tetapi ada semburat asam dari sawi asin, renyah segar dari wortel dan jamur. Yang istimewa justru gurame yang dibalut tepung tipis dan digoreng kering kemudian direndam dalam kuah. Saat digigit terasa renyah garing dengan iringan kuah susu yang hangat gurih. Hmm...pembuka ini sungguh hangat menyegarkan!

Untuk menikmati nasi hangat, seporsi udang jerbung berbumbu XO (Rp. 42.800) disajikan dalam piring sedang. Irisan cabai rawit merah dan genangan bumbu kecokelatan melengkapi udang yang digoreng kering. Bumbu XO yang biasanya diracik dari scallop, cabai kering dan aneka saus terasa gurih-gurih pedas. Serasi disuap dengan nasi hangat.

Selain kangkung dan tauge tumis, Kampoeng Nelayan juga punya sayuran tumis yang sedikit berbeda. Pucuk labu ditumis belachan dan bunga pepaya tumis tauco (Rp. 25.800). Yang terakhir inilah yang melengkapi santap malam kami. Bunga pepaya, dilengkapi tekokak dan irisan cabai merah dan cabai rawit hijau.

Butiran tauconya masih terlacak di lidah. Pedas gurih sekaligus renyah dengan aroma wangi tauco yang tajam. Tak terlacak rasa pahit berlebihan. Justru rasa renyah gurih dan pedasnya irisan cabai melengkapi suapan nasi yang tak terasa makin tandas.

Kalau mampir ke Kampoeng Nelayan memang paling asyik beramai-ramai mengingat banyaknya ragam seafood dan porsi yang lumayan besar dalam penyajian. Meskipun tak berada di tepian laut, koleksi menu yang lengkap jadi alternatif jika ingin bersantap seafood enak dengan suasana mall yang nyaman.